Memahami Konsep Dasar Bimbingan Konseling


Sumber Ilustrasi: www.atavacations.com

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari ”Guidance” berasal dari kata kerja ”to guide” yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan (Hellen, 2003:3). Namun meskipun demikian, tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan.
Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955, yang menyatakan: Guidance is a process of helping individual through their own effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness and social usefulness.
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial (Hellen, 2002:3). Bimbingan merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian, dan pemecahan masalah (Hellen, 2002:3).
Para ahli memiliki pengertian yang beragam untuk memahami pengertian bimbingan, namun peneliti hanya mengambil beberapa diantaranya,. Surya (2002;6) mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut:
“Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.”
Miller (1961) dalam Surya (2002), menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madrasah), keluarga dan masyarakat.
Sementara Rohman Natawidjaja (2008:37) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.
Adapun pengertian konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Rogers (1942) mengemukakan pengertian konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkahlakunya.
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontinyu dan sistematis kepada setiap siswa agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal dengan cara menginternalisasikan kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Dengan demikian bimbingan konseling mempunyai pengertian sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada orang lain (klien) dengan harapan klien tersebut dapat memecahkan masalahnya dan dapat memahami dirinya dan mengarahkan dirinya sesuasi dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan dan konseling sangat perlu diberikan kepada siswa agar tercapainya kemandirian dalam pemahaman diri serta dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya, dan untuk membantu peserta didik agar mampu mencegah dan menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya serta mengatasi masalah yang dialaminya.

Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan bimbingan dapat dibedakan atas tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah: supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini, misalnya melanjutkan atau memutuskan hubungan percintaan, mengambil sikap dalam pergaulan, mendaftarkan diri pada fakultas perguruan tinggi tertentu. Tujuan akhir ialah: supaya orang mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakannya. Diharapkan supaya orang yang dibimbing sekarang ini akan berkembang lanjut, sehingga semakin memiliki kemampuan berdiri sendiri (Winkel, 1987:17).
Adapun menurut Paimun tujuan umum dari bimbingan dan konseling yaitu mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan, yaitu tercapainya perkembangan kepribadian yang optimal dan harmonis diantara unsur-unsurnya yang meliputi fisik, mental, emosional, sosial, dan moral, bahkan spiritual (religius). Apabila kepribadian telah berkembang secara optimal dan harmonis maka peserta didik dapat dikatakan telah dewasa. Tujuan pendidikan adalah kedewasaan, sedangkan tujuan bimbingan adalah kemandirian. Dalam ilmu pendidikan orang dewasa adalah orang yang sudah mampu mandiri. Orang yang sudah mandiri adalah orang yang sudah mampu bertanggung jawab (Paimun, 2008:20).

Jenis-Jenis Layanan Dalam Bimbingan Konseling
Adapun jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan penulis sampaikan yaitu mencakup beberapa hal sebagai berikut:

a.    Layanan Orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.33 Adapun pelayanan yang dapat diberikan antara lain orientasi kehidupan di sekolah yang lebih tinggi, misalnya kehidupan di sekolah menengah (struktur sekolah, peraturanperaturan sekolah, kewajiban-kewajiban siswa, mata-mata pelajaran, penjurusan di SMA). Apabila siswa telah dikenalkan dengan pilihan sekolah lanjutan maka siswa dapat mengetahui mana yang lebih cocok dan mana yang tidak cocok dengan dirinya, kemudian dengan pilihan sekolah lanjutan yang cocok dengan bakat dan minatnya maka akan dapat menimbulkan motivasi.
Pelayanan ini sangat bermanfaat karena siswa memperoleh pengalaman-pengalaman praktis sebelum mereka terjun ke lapangan kerja atau masyarakat yang sebenarnya. Mereka yang telah melakukan orientasi biasanyan tidak canggung lagi menghadapi situasi yang sebenarnya yang akan mereka alami dan tidak belajar terlalu banyak dalam situasi baru yang mereka masuki, karena dalam orientasi mereka sudah belajar melakukan adjustment.

b.    Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi seperti informasi belajar, sosial, karir atau jabatan, dan pendidikan lanjutan. Layanan ini bertujuan agar para siswa mengetahui cara-cara belajar yang efektif, jenis-jenis sekolah untuk melanjutkan pendidikan, jenis-jenis jabatan/pekerjaan yang ada dalam masyarakat, serta jenis-jenis organisasi atau lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat untuk selanjutnya bagi mereka yang berpotensi, berbakat dan berminat dapat merencanakan untuk memasukinya apabila telah selesai menempuh pendidikan yang sekarang sedang berlangsung. Manfaat pelayanan informasi sangat besar, terutama karena pelayanan tersebut dapat mendorong motivasi untuk melanjutkan pelajaran, menambah kemampuan dan keterampilan serta memilih pekerjaan yang sesuai dengan cita-citanya, membantu menyalurkan bakat dan cita-cita siswa, menunjang keberhasilan belajar, membantu merencanakan dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat, latar belakang pendidikan dan kepribadiannya.

c.    Layanan Penempatan dan Penyaluran.
Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler.36 Layanan ini bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Manfaat pelayanan penempatan dan penyaluran adalah membantu siswa agar dapat berhasil dalam belajar, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat mengembangkan potensi dan bakat siswa serta menunjang tercapainya cita-cita. Siswa yang memperoleh pelayanan penempatan dan penyaluran yang tepat memungkinkan dia meningkatkan motivasinya untuk belajar agar dapat meneruskan pendidikannya dengan sukses dan dapat menduduki jabatan (pekerjaan) secara professional yang akan mengantarkannya kepada kesejahteraan dalam pekerjaannya.

d.    Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah atau madrasah, keluarga dan masyarakat. Layanan ini memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

e.    Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Layanan ini memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan yang menghambat perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Pelayanan konseling merupakan pelayanan dan sekaligus merupakan teknik bimbingan dan konseling. Pelayanan konseling perorangan biasanya diberikan kepada siswa yang memiliki permasalahan pribadi. Jadi apabila permasalahan telah diatasi, maka siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling selama proses konselimg berlangsung.

f.     Layanan Bimbingan Kelompok.
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir atau jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan ini bertujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Kegiatan kelompok merupakan teknik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk mengembangkan bakat-bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan dapat dilakukan melalui kegaiatan kelompok. Dengan kegiatan ini setiap anak mendapat kesempatan untuk meyumbangkan pikirannya, juga dapat mengembangkan rasa tanggung jawab. Dengan adanya rasa tanggung jawab maka dapat menimbulkan semangat dan motivasi dalam belajar.

g.    Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan ini memungkinkan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok misalnya memberikan layanan konseling kepada sekelompok siswa yang tawuran, menggunakan narkoba, dan sebagainya. Apabila masalah tersebut telah teratasi dan siswa menyadari bahwa perlunya untuk meninggalkan masalah tersebut maka timbul motivasi untuk belajar lebih giat.

h.    Layanan Konsultasi.
Layanan konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Bagi siswa yang mengalami masalah belajar bisa konsultasi dengan guru BK, misalnya kesulitan dalam mengingat pelajaran, kesulitan cara membagi waktu belajar, kesulitan dalam menyusun jadwal kegiatan belajar. Dengan adanya layanan konsultasi ini memungkinkan siswa diberikan motivasi atau solusi yang benar sehingga dapat mengurangi masalah yang dialami para siswa.

Sumber Pustaka:
Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers.
Surya, Moh. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &  Counseling), Bandung: C.V ilmu.
Paimun. 2008. Bimbingan dan Konseling Sari Perkuliahan, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Rohman, 2008. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana.
Winkel, W.S. 1987, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: PT Gramedia.

1 comment:

Silahkan kirim komentar