Showing posts with label Metode. Show all posts
Showing posts with label Metode. Show all posts
Metode Waterfall(Pressman, Roger S. 2002)
Perancangan sistem merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum seseorang membuat atau membangun sebuah perangkat lunak. Perancangan sistem biasanya digunakan oleh pengembangan (developer) atau pribadi terkait dengan rencana membuat sebuah perangkat lunak untuk kepentingan komersial. Selain untuk kepentingan-kepentingan komersial berlaku juga untuk kepentingan pendidikan. Biasanya metode pengembangan sistem sangat ramah digunakan oleh mahasiswa fakultas komputer  tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi.
Aspek terpenting dalam membangun sebuah sistem adalah merancang terlebih dahulu  apa yang akan dilakukan. Keuntungan perancangan semacam ini adalh mendokumentasikan pemikiran si pembuat sehingga arahan pengembangan dapat berjalan dengan baik. Keuntungan lainnya adalah bahwa perancangan tersusun secara sistematis sehingga mempermudah dalam pengembangan yang akan dilakukan di masa datang. Perancangan sistem bukan hanya sebuah tulisan-tulisan dokumentasi namun juga sebagai acuan standar yang harus diimplementasikan.
Sebuah sistem yang dibangun tanpa dilakukan perancangan sistem terlebih dahulu akan jauh berbeda dengan sistem yang terencana semacam ini. Kegiatan perancangan sistem sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan untuk memahami karakteristik aplikasinya apabila akan dijual, atau pendalaman terhadap aplikasi bagi mahasiswa yang sedang mempelajari bagaimana sistematika tertulis secara logis program yang sedang dibangun sehingga cepat dapat diserap.
Salah satu metode pengembangan sistem paling mudah dan paling sering digunakan adalah metode waterfall. Lebih lengkap mengenai penjelasan metode tersebut alangkah baiknya kita simak secara keseluruhan pada tulisan berikut ini. 


Apa itu metode Waterfall?
Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode waterfall, karena metode ini merupakan metode yang paling sesuai dengan pengembangan sistem informasi sesuai dengan bentuk sistematisnya yang terstruktur. Metode waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir kebawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. 


6 Tahapam model waterfall
Pressman memecah model ini menjadi 6 (enam) tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.
Berikut tahapan metode waterfall yang dilakukan pada pengembangan perangkat lunak :
 

1. System Information and Engineering Modeling
Pada tahap ini penulis mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan di aplikasikan ke dalam software. Kebutuhan tersebut diperoleh melalui proses obesrvasi dan wawancara, kepada narasumber yang terkait serta melalui proses studi kepustakaan.


2. Software Requirements Analysis
Setelah mencari kebutuhan yang ada di sistem secara lengkap kemudian di analisis yang selanjutnya akan diintensifkan dan difokuskan pada pembuatan software dan selanjutnya merancang interface.


3. Design
Pada tahap desain, kebutuhan yang telah dianalisis diubah menjadi representasi kedalam bentuk blueprint dari sistem yang akan dibangun, dengan mendesain perancangan mulai dari Flowmap, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan sebagainya.


4. Coding
Melakukan tahap pembuatan kode program sistem informasi penjualan yang akan dibangun sesuai dengan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP framework dan MYSQL.


5. Testing/Verification
Melakukan pengujian kebenaran logika dan fungsionalistis terhadap sistem yang dibangun untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak, serta disinilah akan diketahui kekurangan-kekurangan dari sistem informasi yang dibangun.


6. Maintenance
Perangkat lunak yang telah dibuat dan dikirim ke user tidak menutup kemungkinan mengalami perubahan. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu pada tahapan ini melakukan pemeliharaan perangkat lunak yang mengalami perubahan agar dapat berjalan dan sesuai dengan yang dirancang.
 
Sumber Pustaka:
  • Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
  • Bin Ladjamudin, Al ¬Bahra. 2005, Analisis dan  Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  • Davis, B., G. 1992. Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: Pustaka Binaman Presinddo.
  • Febrian Jack. 2005. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Bandung: Penerbit Informatika, Bandung.
  • Laudon, 2010. Management Information Syistem: Managing The Digital Firm. Prentic Hall. New Jersey.
  • McLeod, Raymond &Schell, P, 2001. Management Information Syistem. Pearson Education. New Jersey.
  • Jogiyanto. 2001. Analisis dan perancangan system. Andi Offset. Yogyakarta.
  • Jogiyanto, HM. 2005. Analisis  dan Desain  Sistem Informasi, ANDI Offset, Yogyakarta.
  • Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta 
  • O’Brien, James A. 2004. Management Information System: Managing Information Technology is Bussiness Enterprise. New Jarsey: Mc Graw-Hill Irwin.
  • Pressman, Roger S, Ph,D.  (2002), Rekayasa Perangkat  Lunak, ANDI Offset, Yogyakarta.
  • S, Rosa, Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Informatika Bandung, Bandung.
  • Simarmata Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.
  • Sutarman, 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara. Jakarta.