Pembelajaran Daring

Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization) yang sering di disingkat menjadi WHO telah menetapkan secra resmi dan tegas bahwa Covid Infection (Coronavirus) atau penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona atau covid 19 ditetapkan sebagai Pandemic yang dimulai pada bulan Maret 2020 ini. Hingga saat ini tercatat bahwa Covid 19 telah menlanda lebih dari 200 negara di dunia (Sohrabi et al., 2020) termasuk di dalamnya adalah indonesia. Oleh sebab itu sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid 19 lebih lanjut maka pemerintah Indonesia melakukan beberapa tindakan strategi, seperti kampanya di rumah saja, pembatasan aktivitas sosial, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan pelarangan mudik lebaran, natal dan tahun baru. Melalui berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut, diharapkan masyarakat untuk tetap berada di rumah, bekerja, belajar dan beribadah di rumah. 

Kondisi pandemic ini telah memberi dampak secara langsung pada dunia pendidikan sehingga mau tidak mau harus merubah pola cara pembelajarannya. Hampir semua lembaga pendidikan formal dan non formal secara bersamaan menutup pembelajaran tatap muka yang memiliki resiko besar menjadi penyebab penyebaran penyakit dan solusinya adalah beralih menggunakan model pembelajaran daring. Peralihan pembelajaran, dari yang semula tatap muka menjadi pembelajaran daring memunculkan banyak hambatan bagi guru, mengingat hal ini terjadi secara mendadak tanpa adanya persiapan sebelumnya.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengeluarkan Surat Edaran No. 4 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran virus corona terhitung mula 24 Maret 2020. Adanya surat tersebut, menyebabkan semua instansi pendidikan mengambil langkah cepat sebagai respon antisipasi penyebaran virus Corona dan keterlaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran secara daring merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian belajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet. Pembelajaran daring merupakan bentuk penyampaian pembelajaran konvensional yang dituangkan pada format digital melalui internet. Pembelajaran daring, dianggap menjadi satu-satunya media penyampai materi antara guru dan siswa, dalam masa darurat pandemi (Imania & Bariah, 2019).

Pengertian Pembelajaran Daring

Daring adalah singkatan dari dalam jaringan, yaitu istilah yang digunakan sebagai pengganti kata online yang sering orang Indonesia gunakan dalam penggunaan aktivitas yang berkaitan dengan jaringan internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Oleh sebab itu maka kita bisa mengartikan bahwa pembelajaran daring adalah proses pembelajaran dalam bidang pendidikan yang dilakukan memanfaatkan sistem komunikasi jarak jauh menggunakan komputer dalam jaringan internet tanpa adanya tatap muka secara nyata.

Pembelajaran daring di masa pandemic dilakukan untuk mengurangi resiko penularan penyakit pada saat proses pembelajaran berlangsung, secara esensial model pembelajaran ini mengoptimalkan interaksi antar siswa dan tenaga pengajar tanpa menghilangkan prinsip pendidikan. Pembelajaran daring adalah model belajar yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka secara langsung baik antar siswa maupun dengan tenaga pengajar, tetapi kegiatan belajar dan komunikasi dilakukan melalui sebuah platform digital yang terhugung melalui jaringan internet (Malyana, 2020). Model pembelajaran ini membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh sehingga mengurangi hambatan yang mungkin terjadi di dunia nyata. Tujuan dari adanya pembelajaran ini adalah memberikan layanan Pendidikan yang lebih bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana & Rozaq, 2019).

Segala bentuk kegiatan pendidikan yang berlangsung serta materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Tentunya dengan metode pembelajaran semacam ini membutuhkan media belajar digital yang dinamis dan mampu menyesuaikan dengan atmosfer pendidikan di daerah.  Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

  1. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
  2. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
  3. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
  4. Bersifat fungsional dan siap melayani.

Selama pelaksanaan pembelajaran dengan moda daring, maka siswa atau peserta didik memiliki keleluasaan waktu lebih banyak untuk belajar setiap harinya.  Peserta didik bisa melakukan kegiatan belajar kapan pun dan dimana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan video call atau live chat. Pembelajaran daring dapat disediakan secara elektronik menggunakan forum atau message.

Pembelajaran Daring Sebagai Solusi Pendidikan Di Tengah Pandemic Covid 19

Masa Covid-19 menuntut guru sebagai tenaga pendidik, tetap dituntut menjalakan pendidikan di sekolah. Pembelajaran diharuskan tetap berlangsung agar pendidikan terjamin. Tugas pokok dan fungsi guru yang melekat tetap akan dilaksanakan, karena guru diharapkan menjalankan pendidikan dan pembelajarannya, maka guru dituntut kreativitasnya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Pembelajaran daring itu biasanya merupakan pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru secara interaktif melalui video conference (Muhammad, 2020).

Pembelajaran daring merupakan salah satu cara menanggulangi masalah pendidikan tentang penyelenggaraan pembelajaran. Definisi pembelajaran Daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis Internet dan Learning Manajemen System (LMS). Seperti menggunakan Zoom, Geogle Meet, Geogle Drive, dansebagainya. Kegiatan daring diantaranya Webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan komputer (Simanihuruk et al., 2019)

Fasilitas daring LMS sudah sejak lama digandrungi penggiat E-learning, sudah banyak perguruan tinggi dan sekolah menggunakan platform ini, dan yang paling popular adalah Moodle. Aplikasi open source ini terbilang cukup lengkap untuk sebuah kelas daring mulai dari membuat course, manajemen kelas, siswa, materi dan bahan ajar, sampai ujian online bisa dilaksanakan dengan LMS dan saat ini Moodle merupakan sistem wajib dalam SPADA Indonesia yang digunakan oleh seluruh perguruan tinggi. Selain Moodle banyak sistem sejenis yang bertebaran dijagad maya antara lain Google Classroom, Edmodo, Schoology dan masing-masing platform memiliki keunggulan dan kekurangan. Google Classroom milik Google terbilang handal dan cukup mudah pengoperasiannya, secara otomatis terkoneksi dengan akun Gmail dan fitur Google lainnya seperti google doc, google drive, YouTube, dan lainnya. Sedangkan Edmodo desainnya lebih milineal dengan tampilan mirip media sosial namun dengan fitur yang terbilang lengkap. Selanjutnya yang tak kalah menarik adalah Schoology, yang bisa menjadi alternatif dalam membuat kelas E-learning .

Istilah luring adalah akronim dari ’luar jaringan’, terputus dari jaringan komputer (Kamus Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016). Misalnya belajar melalui buku pegangan siswa atau pertemuan langsung. Adapun jenis kegiatan Luring yakni menonton TVRI sebagai pembelajaran, siswa mengumpulkan karyanya berupa dokumen,, karena kegiatan luring tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya. Sistem pembelajaran Luring merupakan sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka. Pembelajaran daring membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, juga harus memiliki koneksi internet yang memadai. Namun siswa harus belajar efektif dilakukan dengan cara video call, berdiskusi, tanya jawab dengan chatting, namun tetap harus bersosialisasi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga di rumah serta teman-teman di luar sesi video call untuk mengash kemampuan bersosialisasi (Malyana, 2020).

Ciri-ciri peserta didik dalam aktivitas belajar daring atau secara online yaitu (Hasanah et al., 2020) :

1. Semangat belajar

Semangat pelajar pada saat proses pembelajaran kuat atau tinggi guna pembelajaran mandiri. Ketika pembelajaran daring kriteria ketuntasan pemahaman materi dalam pembelaran ditentukan oleh pelajar itu sendiri. Pengetahuan akan ditemukan sendiri serta mahasiswa harus mandiri. Sehingga kemandirian belajar tiap mahasiswa menjadikan pebedaan keberhasilan belajar yang berbeda-beda.

2. Literacy terhadap teknologi.

Selain kemandirian terhadap kegiatan belajar, tingkat pemahaman pelajar terhadap pemakaian teknologi. Ketika pembelajaran online/daring merupakan salah satu keberhasilan dari dilakukannya pembelajaran daring. Sebelum pembelajaran daring/online siswa harus melakukan penguasaan terhadap teknolologi yang akan digunakan. Alat yang biasa digunakan sebagai sarana pembelajaran online/ daring ialah komputer, smartphone, maupun laptop. Perkembangan teknologi di era 4.0 ini menciptakan bayak aplikasi atau fitur–fitur yang digunakan sebagai sarana pembelajaran daring/online.

3. Kemampuan berkomunikasi interpersonal

Dalam ciri-ciri ini pelajar harus menguasai kemampuan berkomunikasi dan kemampuan interpersonal sebagai salah satu syarat untuk keberhasilan dalam pembelajaran daring. Kemampuan interpersonal dibutuhkan guna menjalin hubungan serta interaksi antar pelajar lainnya. Sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan interaksi dengan orang lain meskipun pembelajaran online dilaksanakan secara mandiri. Maka dari itu kemampuan interpersonal dan kemampuan dalam komunikasi harus tetap dilatih dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Berkolaborasi.

Memahami dan memakai pembelajaran interaksi dan kolaborasi. Pelajar harus mampu berinteraksi antar pelajar lainnya ataupun dengan dosen pada sebuah forum yang telah disediakan, karena dalam pembelajaran daring yang melaksanakan adalah pelajar itu sendiri. Interaksi tersebut diperlukan terutama ketika pelajar mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain hal tersebut, interaksi juga perlu dijaga guna untuk melatih jiwa sosial mereka. Supaya jiwa individualisme dan anti sosial tidak terbentuk didalam diri pelajar. Dengan adanya pembelajaran daring juga pelajar mampu memahami pembelajaran dengan kolaborasi. Pelajar juga akan dilatih supaya mampu berkolaborasi baik dengan lingkungan sekitar atau dengan bermacam sistem yang mendukung pembelajaran daring.

5. Keterampilan untuk belajar mandiri

salah satu karakteristik pembelajaran daring adalah kemampuan dalam belajar mandiri. Belajar yang dilakukan secara mandiri sangat diperlukan dalam pembelajaran daring. Karena ketika proses pembelajaran, Pelajar akan mencari, menemukan sampai dengan menyimpulkan sendiri yang telah ia pelajari. “Pembelajaran mandiri merupakan proses dimana siswa dilibatkan secara langsung dalam mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari menjadi pemegang kendali dalam proses pembelajaran. Ketika belajar secara mandiri, dibutuhkan motivasi sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran secara daring.

Sumber Pustaka:

Hasanah, A., Sri Lestari, A., Rahman, A. Y., & Danil, Y. I. (2020). Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2020.

Imania, K. A., & Bariah, S. K. (2019). Rancangan Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis Daring. Jurnal Petik, 5(1), 31–47. https://doi.org/10.31980/jpetik.v5i1.445 Diakses Pada Tanggal 3 Januari 2021 Jam 10.00

Malyana, A. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring Dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan Pada Guru Sekolah Dasar Di Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, 2(1), 67–76. http://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/pedagogia Diakses Pada Tanggal 3 Januari 2021 Jam 10.00  

Muhammad, H. (2020). Kemendikbud Sebut PJJ Tak Sama dengan Pembelajaran Daring dan Luring. Jawapos.Com. https://www.jawapos.com/nasio%0Anal/pendidikan/17 Diakses Pada Tanggal 3 Januari 2021 Jam 10.00

Simanihuruk, L., Simarmata, J., Sudirman, A., Hasibuan, M. S., Safitri, M., Sulaiman, O. K., Ramadhani, R., & Sahir, S. H. (2019). E-Learning: Implementasi, Strategi dan Inovasinya (T. Limbong (ed.); 1st ed.). Yayasan Kita Menulis. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf Diakses Pada Tanggal 3 Januari 2020 Jam 10.00

Sofyana, L., & Rozaq, A. (2019). Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI). https://doi.org/10.23887/janapati.v8i1.17204 Diakses Pada Tanggal 3 Januari 2020 Jam 10.00

Sohrabi, C., Alsafi, Z., Neill, N. O., Khan, M., & Kerwan, A. (2020). Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier Connect , the company ’ s public news and information. January. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7105032/